7. Daikatana
John Romero, mendengar nama ini saja sudah cukup untuk membuat banyak gamer pecinta FPS, terutama mereka yang sempat menjajal beragam seri klasik di masa lalu, untuk tersenyum lebar. Romero memang merupakan otak di balik banyak game FPS keren, termasuk Doom 2 dan Quake yang legendaris. Namun sayangnya, tidak semua proyek yang ia gawangi berakhir memuaskan. Salah satu mimpi buruk terbesar Romero dan sumber kekecewaan bagi begitu banyak gamer yang menantikan sepak terjangnya di masa lalu adalah Daikatana – sebuah game FPS yang sempat meluncur untuk PC dan Nintendo 64. Visual buruk, dunia yang begitu datar dan membosankan menyelimuti game FPS tanpa dasar cerita dan latar belakang karakter sama sekali ini. Berita yang lebih buruk? Ia dipenuhi dengan cacat desain yang bahkan cukup untuk membuat Anda angkat tangan 3 menit sejak pertama kali memainkannya. Anda bahkan harus berjuang untuk menemukan cara untuk sekedar menunduk dan melewati pintu pertama, sebuah aksi yang tidak pernah tercantum di tutorial ataupun button config yang ada. Separah itu.
6. Dr. Jekyll and Mr. Hyde
Seburuk-buruknya video game yang kita nikmati, kita masih seringkali masih bisa menangkap konsep seperti apa yang ingin diciptakan oleh sang developer sendiri. Kita tahu jelas siapa yang menjadi musuh yang harus kita lawan, kita tahu jelas apa misi utama yang harus kita jalani, kita tahu seperti apa ancaman yang harus kita hindari dengan semua pola repetitif yang bisa mereka tunjukkan. Sekarang bayangkan sebuah video game yang memporakporandakan semua hal ini dan seolah tampil acak di semua elemen yang ada. Maka Anda berhadapan dengan Dr. Jekyll and Mr. Hyde yang juga dinobatkan sebagai salah satu game tersulit yang pernah diciptakan. Sulit bukan karena desain yang disengaja, tetapi karena semua masalah teknis yang mengitarinya. Anda tidak akan bisa mengira bentuk ancaman seperti apa yang mungkin membunuh Anda, menebak pola gerak mereka, atau bahkan cara untuk menyelesaikan game ini secara pasti. Jika ada satu game yang pantas mendapatkan label “mimpi buruk”, maka game ini pantas menyandangnya.
5. Ride to Hell: Retribution
Agak sedikit menyedihkan memang, bahwa satu dari lima besar game terburuk sepanjang masa versi JagatPlay justru harus mengeluarkan sebuah nama game dari era tahun 2010 ke atas, yang notabene, baru dirilis beberapa tahun yang lalu. Namun tidak ada yang lebih menyedihkan selain menemukan bahwa game yang tampak menjanjikan dari serangkaian trailer yang ada ini justru berujung seperti produk yang dikeluarkan oleh developer yang “baru belajar” membuat video game. Ride to Hell: Retribution memuat semua hal yang mungkin Anda benci dari game action. Cerita buruk, action buruk, musik buruk, gameplay buruk, reptitif, karakter yang dangkal dan klise, dan eksploitasi sensualitas tanpa latar belakang sama sekali membuatnya pantas dilemparkan ke lubang neraka industri game ini. Sebuah game yang sama sekali tidak pantas dijajal.
4. Country Justice: Revenge of the Rednecks
Anda mungkin tidak pernah mendengar nama game yang satu ini, dan begitu juga puluhan juta gamer di seluruh dunia. Fakta bahwa kita tidak pernah menjajal game ini adalah sesuatu yang pantas untuk disyukuri, bahwa kita berhasil lolos dari perangkap salah satu game terburuk yang pernah diciptakan. Di Country Justice, Anda berperan sebagai orang kampung di pinggiran Amerika Serikat yang ditugaskan untuk menjalankan serangkaian misi dalam format open world yang kentara. Terdengar menarik? Sayangnya, hanya itu yang bisa ia tawarkan, sebuah game yang “terdengar” menarik tanpa bisa menawarkan sebuah kualitas yang bahkan bisa disebut rata-rata. Melawan zombie, bertarung melawan anjing berkepala tiga yang tiba-tiba ada di area tanpa cerita, berhadapan dengan voice acts super menjengkelkan, dan kualitas visual nyaris “sampah”. Ia didesain untuk menguji kesabaran Anda sebagai seorang gamer.
3. Hong Kong 97
Ini mungkin game teraneh yang pernah Anda dengar dan cicipi di sepanjang umur hidup Anda, hal yang masih berlaku walaupun Anda sudah mencicipi Goat Simulator atau I Am Bread sekalipun. Tidak percaya? Kami akan menuliskan premis ceritanya di sini. Anda akan berperan sebagai Chin – seorang mesin pembunuh yang juga diceritakan sebagai saudara jauh Bruce Lee dengan tugas utama, mengalahkan China daratan. Anda diceritakan sudah berhasil membunuh 1,2 Milyar Penduduk China dan harus berhadapan dengan mesin pembunuh lain – Tong Shau Ping yang kini berbentuk seperti kepala raksasa yang mampu mengeluarkan peluru-peluru mematikan. Di sepanjang permainan, Anda akan ditemani lagu “I Love Beijing Tianamen” berdurasi 5 detik, yang akan terus looping, tanpa sound effect sama sekali. Anda bingung? Kami juga. Tenang saja, begitu juga dengan semua gamer yang sempat iseng mencicipi game ini.
2. Big Rigs: Over the Road Racing
Apa yang menjadi esensi sebuah game racing? Terlepas dari beragam format berbeda yang diusung, game racing selalu berkutat soal menjadi yang tercepat, menjadi yang paling pertama menyentuh garis finish. Sekarang bayangkan jika konsep seperti ini digabungkan ke dalam mekanik dan dunia yang belum rampung diracik? Maka Anda akan menemukan Big Rigs: Over the Road Racing – game racing terburuk yang pernah Anda temui. Tidak hanya Anda akan mengendalikan truk besar dengan kecepatan yang bisa melewati sebuah mobil Formula 1 dengan ekstra NOS sekalipun, Anda juga akan berhadapan dengan glitch yang seolah, tidak terbatas. Kecepatan tinggi tanpa batas, batas dunia yang bisa Anda tabrak seenak jidat, efek collision yang sama sekali tidak tampak, semua hal buruk yang bisa Anda pikirkan dari game racing bisa Anda temukan di sini. Berita baiknya? Ia akan membuat Anda terpingkal-pingkal karena begitu absurdnya cacat desain yang ada.
1. Superman 64
Dari semua game terburuk yang pernah muncul di industri game, tampaknya hampir semua gamer setuju bahwa predikat sebagai yang paling buruk pantas disematkan hanya pada satu nama – Superman 64 yang dirilis untuk Nintendo 64 di tahun 1999 silam. Memerankan sang superhero dengan kekuatan luar biasa ini seharusnya menjadi salah satu pengalaman terepik yang bisa Anda temukan di industri game. Namun yang Anda dapatkan di Superman 64 justru merupakan salah satu pengalaman paling buruk dengan rasa frustrasi yang tidak terelakkan. Ia jelas belum rampung diracik. Konten berantakan, sistem kontrol membingungkan, misi tidak jelas, konten repetitif, gameplay super buruk, visual jelek, musik yang akan membuat otak Anda cepat lelah, Superman 64 terlihat seperti sebuah game action yang diracik oleh Iblis di Neraka sendiri untuk mematikan semua niat gaming Anda. Jika ia menjadi game paling pertama yang pernah Anda mainkan? Kami yakin banyak dari Anda yang akan langsung menyerah dan enggan mengenal industri game lebih jauh.
Di atas adalah 7 judul game terburuk sepanjang sejarah menurut versi JagatPlay. Beberapa darinya sempat kami jajal sendiri sebelum memutuskannya untuk masuk ke dalam list, namun tidak sedikit pula yang disertakan berdasarkan research lebih jauh di dunia maya. Satu yang pasti, semua game ini akan menguji insting gamer Anda hingga ke batas toleransi yang paling maksimal. Tidak hanya karena kualitas gameplay yang buruk dan sulit untuk dinikmati, tetapi juga konten dan desain yang siap untuk membuat rasa frustrasi Anda terpupuk semakin dalam seiring dengan semakin lamanya Anda bermain.
Bagaimana dengan Anda sendiri? Dari semua game yang sempat Anda cicipi di sepanjang sepak terjang Anda sebagai seorang gamer, game mana yang pantas untuk Anda kategorikan sebagai yang terburuk
0 Response to "7 game terburuk sepanjang masa"
Post a Comment